Beberapa Teknik SEO Keliru yang Sering Dianggap Benar

Beberapa Teknik SEO Keliru yang Sering Dianggap Benar

Optimasi mesin pencari atau istilahnya SEO memang sudah bukan perihal asing lagi bagi kalangan para blogger. Bahkan bisa dikatakan semua blogger telah melakukan cara ini guna mengembangkan web atau blog mereka.

Adapun kriteria optimasi SEO blog yang berhasil biasanya ditandai dengan munculnya konten kita pada laman pertama mesin pencari, lebih-lebih sampai peringkat pertama di laman tersebut dengan waktu yang relatif singkat. Hal itu mengartikan bahwa optimasi SEO yang kita lakukan tergolong sukses.

Setiap blogger tentu memiliki formula dan cara masing-masing untuk mengoptimalkan SEO blog mereka, banyak solusi yang diberikan oleh berbagai blogger, baik itu yang sudah profesional maupun yang masih pemula. Namun faktanya, tidak semua cara optimasi SEO yang dibagikan para blogger itu benar adanya. Bahkan digadang-gadang juga banyak cara optimasi yang keliru, sehingga cara-cara tersebut cukup merugikan sebagian blogger karena telah menggunakan teknik SEO yang salah. Oleh sebab itu, dari banyaknya kekeliruan teknik SEO setidaknya ada beberapa cara salah yang paling sering dianggap benar, antara lain:

  • Teknik SEO Keliru

1. SEO Cukup Dioptimasi Sekali Saja

SEO

SEO (Search Engine Optimization)

Tidak sedikit blogger yang berpendapat bahwa optimasi SEO sebaiknya dilakukan cuma sekali saja agar tidak menimbulkan indikasi kecurangan di mata mesin pencari. Ketika blog kita sudah nangkring di halaman dan peringkat pertama Google, maka optimasi SEO baiknya dihentikan saja. Begitulah anggapan sebagian kalangan blogger, padahal cara tesebut bisa dikatakan keliru atau salah besar.

SEO dipercayai adalah projek jangka panjang, dan blog siapa saja yang melakukan optimasi SEO lebih baik maka dialah pemenangnya. Artinya jika blog anda hari ini nangkring di halaman dan peringkat pertama Google, maka bisa saja besok atau lusa blog anda sudah tidak lagi di posisi tersebut karena kalah bersaing perkara SEO dengan blog orang lain.

*Baca juga: Katanya Ampuh, Berikut Pengertian dan Kegunaan Blog Dummy Untuk SEO

Oleh sebab itu, menghentikan optimasi SEO saat blog sedang berada di halaman dan peringkat pertama mesin pencari adalah tindakan yang salah. Karena dengan demikian blog anda cepat atau lambat dikalahkan oleh blog orang lain secara mudah.

2. Banyaknya Backlink maka Semakin Baik

Rupanya tidak semua backlink dapat mempengaruhi peringkat website di mesin pencari. Itu mengartikan bahwa tidak selamanya blog yang mempunyai banyak backlink mendapat jaminan unggul dalam urusan SEO. Dikarenakan tidak semua backlink yang didapat itu berkualitas, adapun kriteria backlink berkualitas adalah backlink yang relevan dengan blog kita dan bersumber dari blog yang berkualitas, sehingga kemudian ini dinamakan dengan backlink relevan dan berkualitas.

Oleh sebab itu, daripada mencari dan membuat backlink dari berbagai blog yang tidak jelas, misalnya blog dummy, sosial bookmark, dan lain sebagainya. Ketimbang melakukan hal itu, lebih baik anda berfokus pada pembuatan konten yang berkualitas. Dan mencari sedikit backlink namun dinilai relevan.

3. Media Sosial Tidak Mempengaruhi Kualitas SEO

Media Sosial

Image: marketingland.com

Media sosial tidak mempengaruhi kualitas SEO merupakan ungkapan yang kurang benar. Pasalnya konten yang lebih banyak dibagikan ke sosial media dianggap memberikan nilai tersendiri bagi mesin pencari. Konten yang kerap dibagikan ke kanal sosial media juga menjadikannya lebih relevan. Tentu hal itu berpotensi besar akan mempengaruhi hasil pencarian mesin pencari Google.

4. Tag H1 Penting untuk SEO

Ada sebagian blogger yang mengatakan jika struktur tag H1 tidak boleh dilupakan saat sedang membuat artikel, karena tag H1 ini digadang-gadang bisa membuat konten kita mudah ditemukan dan ramah mesin pencari. Dan sebenarnya tag H1 memang baik digunakan pada judul website yang dipercayai memiliki peranan penting dalam SEO.

*Baca juga: Cara Memaksimalkan SEO Pada Gambar Meningkatkan Rangking Website

Namun apabila kita memaksakan harus ada kata kunci H1 pada konten yang dibuat tentu bisa saja nantinya digolongkan pada perilaku spam oleh mesin pencari. Belum lagi ini juga bisa membuat pengunjung susah memahami konten yang anda buat.

Sebenarnya tag H1 tidak harus ada dalam setiap konten karena SEO tidak dipengaruhi pada hal itu, tapi justru lebih kepada mudahnya pengunjung memahami konten dan kualitas dari konten itu sendiri.

5. Semakin Banyak Konten Terindeks Otomatis Baik untuk SEO

Indeks Google

Image: w3guy.com

Tidak heran banyak sekali blogger yang beranggapan bahwa semakin banyak konten diindeks oleh Google mengartikan website bersangkutan berkualitas di mata mesin pencari. Sehingga banyak blogger mengupayakan bagaimana agar lebih banyak lagi konten mereka yang diindeks oleh Google. Akhirnya mereka menemukan cara yakni dengan membuat tag sebanyak-banyaknya pada artikel. Harapan tentu agar semua tag tersebut terindeks dan mendatangkan banyak pengunjung organik dari mesin pencari.

Namun sayangnya, kata kunci yang disematkan pada tag kebanyakan tidak relevan dengan konten tersebut. Sehingga bukannya mendapatkan lebih banyak pengunjung tapi justru bisa menimbulkan masalah di laman mesin pencari.

*Baca juga: Apa Itu SEO? Berikut Ini Penjelasan Lengkap Tentang SEO

***

Perlu diketahui, Indoworx tidak hanya menyajikan informasi-informasi bermanfaat saja, tapi kami juga menyediakan keperluan hosting, domain, SSL, dan lain sebagainya yang tentunya akan sangat membantu untuk kinerja website anda. Jika anda berminat, maka bisa langsung buka di beranda website kami, yaitu Indoworx.com. Sekaligus jangan lupa untuk mengunjungi zonakuota.com untuk membeli pulsa dan kuota secara online.

-R.S.A-