Apa Itu Open Source? Beserta Kekurangan dan Kelebihannya (Lengkap)

Apa Itu Open Source? Beserta Kekurangan dan Kelebihannya (Lengkap)

Dalam sebuah komputer, pastinya terdapat sistem operasi dan perangkat lunak yang dipasang agar komputer tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem operasi dan perangkat lunak yang terpasang di komputer itu tentunya ada yang membuatnya dan ada yang mendistribusikan, sehingga semua orang dapat menggunakannya. Namun, setiap hal yang dibuat dan didistribusikan juga ada yang namanya lisensi, termasuk dengan sistem operasi maupun perangkat lunak yang terdapat di dalam komputer tersebut.

Lisensi adalah sesuatu hal yang digunakan untuk melindungi hak cipta, terlepas itu software maupun hardware. Lisensi dibuat dalam rangka mengapresiasi serta melindungi hak cipta seseorang, sehingga karya seseorang dirasa lebih dihargai.

Sebuah sistem operasi dan perangkat lunak yang dibuat untuk komputer biasanya berbayar. Misalkan saja, sistem operasi Windows beserta aplikasi Microsoft Office merupakan salah satu perangkat lunak yang berbayar. Berbayar dalam artian anda perlu membayar pihak pembuatnya terlebih dahulu sebelum dapat menggunakannya secara legal.

Namun, terlepas itu dari yang berbayar, sistem operasi maupun perangkat lunak ternyata juga ada yang dibuat dan didistribusikan secara gratis oleh pihak pengembangnya. Biasanya, sistem operasi dan perangkat lunak yang dibuat secara gratis kerap disebut “Open Source”, yang tidak mengharuskan penggunanya untuk membayar, bahkan sistem operasi dan perangkat lunak yang berlabel “Open Source” ini dapat diakses secara gratis dan legal.

Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai pengertian open source beserta macam-macam, kelebihan dan kekurangan open source itu sendiri.

Pengertian Open Source – Apa Itu Open Source?

Open Source adalah sebuah label atau lisensi pengembangan yang pengelolaannya tidak dikoordinasi serta dikontrol oleh seorang individu atau sebuah lembaga pusat saja. Melainkan, open source dikoordinasi oleh pengguna yang saling bekerja sama dalam penggunaan source code (kode sumber) yang tersedia bebas dan dapat diakses atau dimodifikasi oleh siapa pun.

Maka demikian, setiap orang dapat menggunakan suatu program berlabel open source secara gratis. Dan bahkan jikalau program tersebut dirasa kurang atau memerlukan fitur tambahan, maka siapa saja—termasuk anda—dapat memodifikasinya serta ikut berkontribusi membuat program tersebut agar menjadi lebih baik.

Intinya, sebuah sistem operasi maupun perangkat lunak yang memakai label atau lisensi open source pastinya selalu membebaskan penggunanya untuk berkreasi sesuka hati tanpa adanya intervensi untuk mempelajari, mengubah, mengutak-atik, menambah bagian tertentu, memperbaiki, atau menyatakan bahwa sebuah program open source memiliki kesalahan.

*Baca juga: 5 Aplikasi Antivirus Terbaik Untuk Android

Meskipun begitu, pengguna tetap diharuskan untuk bertanggung jawab penuh dan tidak asal-asalan dalam melakukan modifikasi sistem operasi dan perangkat lunak.

Contoh-Contoh Sistem Operasi dan Perangkat Lunak Berlisensi Open Source

Tidak hanya terhitung satu saja, sistem operasi komputer ternyata juga banyak yang berlabel open source, yang dapat digunakan secara gratis dan legal tentunya. Selain itu, pihak pengembang juga banyak menelurkan suatu perangkat lunak berlabel atau berlisensi open source yang dapat digunakan secara umum. Di bawah ini adalah beberapa contoh sistem operasi dan perangkat lunak yang menggunakan lisensi open source.

  1. Sistem Operasi

Suatu sistem operasi sangat mempengaruhi kinerja komputer penggunanya. Maka dari itu, banyak pihak pengembang yang mendistribusikan sistem operasi versi mereka, terlepas itu dari berbayar maupun gratis yang menggunakan lisensi open source.

Misalkan saja Windows dan MacOS, merupakan contoh sistem operasi yang mengharuskan penggunanya membayar untuk dapat menggunakan fitur yang terdapat di dalam sistem operasi tersebut.

Sedangkan sistem operasi yang menggunakan label open source seperti UNIX, Linux, dan berbagai macam turunannya, pastinya macam-macam sistem operasi itu dapat digunakan secara gratis dan legal.

Perlu diingat, Linux sendiri memiliki beberapa jenis varian (distro), contohnya: Slackware, Debian, SuSE, dan Redhat.

*Baca juga: Apa Itu Fiber Optik dan Bagaimana Cara Kerjanya?

  1. Perangakat Lunak

Mungkin ada ratusan bahkan ribuan perangkat lunak yang dibuat dan didistribusikan secara berbayar. Namun, ada ratusan dan bahkan ribuan perangkat lunak pula yang dibuat dan didistribusikan secara gratis, dengan menggunakan lisensi open source.

Corel draw, Adobe Photoshop dan Microsoft Office merupakan sedikit contoh perangkat lunak berbayar. Sedangkan Gimp, InkScape, Digikam dan OpenOffice merupakan perangkat lunak yang diciptakan dengan lisensi Open Source.

Kelebihan Open Source

  1. Pengguna Bebas Mengembangkan Sistem

Open source memungkinkan penggunanya untuk mempelajari kode sumber dari suatu perangkat lunak. Open source juga membebaskan penggunanya untuk berkreasi sebebas-bebasnya dalam halnya melihat dan memahami kode sumbernya.

Tidak hanya itu saja, open source juga memperbolehkan dan memungkinkan penggunanya untuk memodifikasi sistem operasi maupun perangkat lunak, tentunya agar sistem operasi tersebut menjadi lebih baik digunakan.

Intinya, Open Source membebaskan; baik itu memodifikasi, mendistribusikan, serta mengedit ulang, menggunakan, dan lain sebagainya.

  1. Legal (Tidak melanggar hak cipta)

Jika anda memakai perangkat lunak yang berbayar, lalu kemudian memodifikasi dan mendistribusikannya, maka hal itu akan dianggap ilegal oleh pihak pengembang. Akan tetapi, jika anda memakai perangkat lunak berlisensi open source, lalu memodifikasinya dan mendistribusikannya, maka hal itu akan sah-sah saja di mata hukum alias legal.

  1. Tidak Ada Versi Bajakan

Karena semua pengguna bebas menggunakan dan memodifikasi perangkat lunak berlisensi open source. Artinya, semua versi adalah versi yang asli; tidak ada bajakan, karena semua orang dapat memodifikasinya secara gratis dan dibagikan secara gratis pula.

Sedangkan pembajakan biasanya terjadi dalam dunia perangkat lunak yang berbayar. Salah satu alasan seseorang melakukan pembajakan adalah karena harga perangkat lunak tersebut cukup mahal dan tidak semua orang bisa membelinya.

Perlu diketahui, bahwa menggunakan perangkat lunak versi bajakan adalah tindakan ilegal di mata pihak pengembang.

Kekurangan Open Source

Meskipun gratis, bebas, dan dapat dikreasikan sesuka hati, nyatanya sistem operasi maupun perangkat lunak berlisensi open source tetap mempunyai sedikit kekurangan. Berikut adalah salah satu kekurangan sistem operasi dan perangkat lunak yang tergambar jelas.

*Baca juga: Jenis-Jenis PHP Framework yang Paling Populer di Dunia

  1. Tanpa Dukungan Dana dan Pemasaran

Suatu sistem operasi dan perangkat lunak berbayar biasanya memiliki perusahaan, yang pastinya juga mempunyai dukungan dana dan pemasaran dari perusahaan tersebut. Namun lain halnya dengan sistem operasi dan perangkat lunak berlisensi open source, mereka tidak mempunyai bantuan dukungan dana, apalagi dukungan pemasaran. Sehingga tidak heran, jikalau sistem operasi dan perangkat lunak open source membutuhkan waktu yang lama untuk mengenalkan aplikasi mereka ke khalayak ramai.

-R.S.A-