Inilah 9 Framework Membuat Aplikasi Mobile Terbaik

Inilah 9 Framework Membuat Aplikasi Mobile Terbaik

Para pegiat situs atau blogger tentu tidak asing lagi dengan bahasa pemrograman HTML, CSS, Javascript, dan lain sebagainya. Bahasa-bahasa tersebut kerap digunakan untuk keperluan mengedit berbagai hal yang ada pada situs seperti desain situs, struktur situs, dan masih banyak lagi.

Namun berbeda dengan pengembang aplikasi mobile, mereka jarang menggunakan pemrograman tersebut dikarenakan biasanya aplikasi Android, iOS, dan Windows Phone dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman yang pastinya berbeda dari membangun situs. Sebuah aplikasi Android dibuat menggunakan Java, aplikasi iOS menggunakan Objective-C, dan Windows Phone menggunakan .NET. Artinya tidak ada terdengar sedikit pun istilah HTML, CSS, dan Javascript. Sehingga rasanya cukup sulit bagi anda untuk membangun aplikasi jika tidak mengerti sama sekali bahasa Java, .NET, Objective-C, dan bahasa-bahasa aplikasi lainnya.

Tapi tenang saja, karena sekarang ini siapapun yang memiliki pengetahuan tentang HTML, CSS, dan Javascript dapat membangun aplikasi mobile, meski anda sendiri tidak mengerti pemrograman aplikasi seperti Java, .Net, dan lain sebagainya. Anda masih tetap bisa membangun aplikasi dengan berbagai framework yang dapat diinstal seperti jQuery Mobile, PhoneGap, dan masih banyak lagi. Kelebihan menggunakan beberapa framework tersebut adalah karena portabilitas, yakni anda dapat menginstal aplikasi yang dibuat di berbagai platform berbeda. Kabar baiknya lagi framework tersebut mendukung bahasa HTML, CSS, Javascript sehingga memungkinkan besar anda dapat membangun aplikasi mobile sendiri dengan mudah.

Kendati demikian, berikut adalah ulasan mengenai beberapa framework untuk membuat aplikasi mobile terbaik.

1. PhoneGap (Cordova)

Image: brainvire.com

PhoneGap atau Cordova merupakan framework yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi. PhoneGap sendiri sudah menyediakan satu set API Javascript yang terhubung ke fungsi asli perangkat seperti kamera, kompas, kontak, geolocation, dan lain-lain. Dengan itu, otomatis kita kemungkinan besar dapat membangun aplikasi mobile meskipun tanpa bahasa pemrograman asli seperti Java, Objective-C, hingga .NET.

*Baca juga: Penasaran? Begini Ternyata Cara Youtuber Hasilkan Uang

Anda juga bisa menyediakan framework lain yaitu jQuery Mobile untuk lebih memantapkan pembuatan aplikasi, dan kemudian anda bisa memadukannya dengan PhoneGap untuk mengkompilasi aplikasi menggunakan SDK platform agar nantinya dapat diinstal di iOS, Android, Windows Phone, BlackBerry, hingga Web OS. Dan sudah pasti anda dapat bereksperimen sendiri menggunakan aplikasi ini.

2. jQuery Mobile

Image: takdirlovelybtm.wordpress.com

jQuery Mobile adalah framework pengembangan mobile yang cukup lengkap dan andal hingga bahkan dapat membangun aplikasi di berbagai perangkat berbeda. Dengan menggunakan framework ini anda tidak hanya dapat membangun aplikasi mobile saja, melainkan juga mendukung desktop, tablet, bahkan perangkat e-reader seperti Kindle atau Nook.  jQuery Mobile juga dilengkapi dengan berbagai macam UI, hingga telah dioptimalkan untuk perangkat mobile touch enabled atau perangkat layar sentuh.

3. Ratchet

Image: goratchet.com

Framework yang satu ini pada awalnya hanya digunakan oleh Twitter sebagai alat untuk membuat prototipe aplikasi mobile mereka. Setelah sukses dengan pembuatan aplikasi tersebut, akhirnya Ratchet secara resmi dipublikasikan untuk umum sebagai sebuah proyek berlisensi open source. Ini juga dilengkapi dengan berbagai macam koleksi user interface, dan plugin Javascript untuk membangun aplikasi mobile sederhana.

Menariknya lagi dalam Ratchet versi 2.0 dan seterusnya ternyata telah disediakan fitur proprietary icon huruf set bernama Ratcheticon dan dua tema UI yang khusus untuk iOS dan Android.

4. Ionic

Image: quape.com

Beberapa developer mobile mungkin menyarankan agar sebaiknya menggunakan Ionic untuk membuat aplikasi. Ini dikarenakan framework tersebut lebih mengutamakan kinerja dari aplikasi yang akan dibuat. Ionic juga menggunakan kerangka ponsel HTML5 dengan memanfaatkan akselerasi hardware, dan tidak memerlukan pihak ketika JS library.

Selain itu, Ionic akan bekerja membangun aplikasi dengan baik apalagi sudah dilengkapi dengan Angular.js yang pastinya membuat aplikasi menjadi lebih interaktif. Fitur yang disediakan pun  asanya hampir sama dengan Ratchet yakni memiliki icon huruf set sendiri, Ionicons, dan set Class HTML yang dapat digunakan kembali untuk membangun UI mobile.

5. Sencha Touch

Image: tutsplus.com

Sencha Touch juga menjadi salah satu aplikasi favorit yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi mobile sederhana. Framework ini mendukung bahasa HTML5 dan CSS3, serta dilengkapi API, animasi, dan lain-lain yang tentu akan memudahkan anda dalam melakukan proses pembuatan aplikasi kedepannya.

*Baca juga: Penemu 4G? Inilah 5 Hasil Karya Anak Bangsa yang Diakui Dunia

Anda juga dapat memadukan Sencha Touch dengan Cordova atau PhoneGap, karena aplikasi ini mendukung kedua framework tersebut. Dengan bantuan Cordova dan PhoneGap, anda dapat melakukan kompilasi aplikasi sekaligus mengirimkan aplikasi ke Toko App untuk dipasarkan. Kelebihan lain dari aplikasi ini yakni menyediakan satu set tema untuk iOS, Android, BlackBerry, Windows Phone, Tizen, dan berbagai platform lain. Tema-tema tersebut dimaksudkan agar aplikasi anda terlihat lebih profesional.

6. JQT

Image: pinimg.com

  • Situs resmi: JQT

Selanjutnya adalah JQT yang merupakan perkembangan dari plugin Zepto untuk framework mobile dan biasanya kerap digunakan untuk keperluan pembuatan browser WebKit. JQT dapat dioperasikan dengan mudah dan lebih ektensible. Framework ini pun menyediakan berbagai tema yang dapat dimodifikasi sesuai keinginan menggunakan Sass/Compass, transisi 3D, dan lain-lain. Tema-tema tersebut dapat lebih disesuaikan melalui CSS3.

7. Junior

Image: imgur.com

Sebenarnya Junior merupakan framework yang hampir mirip dengan JQT, dikarenakan juga menggunkan plugin Zepto untuk membangun aplikasi mobile. Sayangnya Junior bisa dibilang sedikit lebih rumit. Alasannya framework ini bergantung pada beberapa library eksternal agar beberapa fitur dapat bekerja sepenuhnya. Biasanya harus menggunakan Backbone.js, Flickable.js, dan Ratchet agar beberapa fitur seperti slider swipe-able dan UI scaffold dapat bekerja.

8. Lungo

Image: bypeople.com

Lungo menjadi pilihan yang tepat jika anda ingin memulai membangun aplikasi mobile sendiri, karena framework ini dinilai lebih mudah dan praktis ketimbang yang lain. Serta juga mendukung HTML5 dan CSS3 sehingga perancangan aplikasi bisa lebih profesional. Terlebih lagi Lungo pun menyediakan beberapa Javascript API untuk mengontrol aplikasi. Beberapa platform yang didukung framework ini ada iOS, Android, BlackBerry, dan bahkan Firefox OS.

9. Jo

Image: 4.bp.blogspot.com

Jo tergolong sebagai framework mobile yang cukup lengkap. Beberapa diantaranya yaitu sudah mendukung berbagai platform mobile termasuk Tizen dan Chrome OS, serta dilengkapi dengan starter yang didukung oleh CSS3. Dengan fitur unggulan tersebut dipercayai semua pengembang baik itu pemula maupun profesional dapat memahami dan merancang aplikasi mereka sendiri dengan cukup mudah. Untuk membuat kinerja aplikasi lebih baik lagi, biasanya banyak pengembang yang menggunakan Jo bersama dengan PhoneGap atau Cordova.

*Baca juga: Inilah 4 Teknologi Canggih yang Gagal Diwujudkan, dari Google Salah Satunya?

***

Perlu diketahui, Indoworx tidak hanya menyajikan informasi-informasi bermanfaat saja, tapi kami juga menyediakan keperluan hosting, domain, SSL, dan lain sebagainya yang tentunya akan sangat membantu untuk kinerja website anda. Jika anda berminat, maka bisa langsung buka di beranda website kami, yaitu Indoworx.com. Sekaligus jangan lupa untuk mengunjungi zonakuota.com untuk membeli pulsa dan kuota secara online.

-R.S.A-